Berikut ini matan (redaksi) Hadits Shahih Bukhari ke-33:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat" 
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Munafik berasal dari kata nafaqa (نَافَقَ), yunafiqu (يُنَافِقُ),  nifaqan  (نِفَاق) wa munafaqatan (مُنَافَقَةً). Secara bahasa berarti  salah satu lubang  tempat keluarnya yarbu’ (hewan sejenis tikus) dari  sarangnya, dimana bila ia  dicari dari salah satu lubang maka ia keluar  dari lubang lainnya. Atau bisa  diartikan memiliki dua lubang (wajah).
Secara syara’ berarti menampakkan ke-Islaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.
Secara syara’ berarti menampakkan ke-Islaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.
Dikatakan  demikian karena dia masuk  pada syari’at dari satu pintu dan keluar dari pintu  yang lain. Nabi  bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari,  tentang  ciri-ciri orang munafik, yang berbunyi:
آيَةُ الْمُنَافِقِ  ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ  خَانَ
(Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat”. ) (HR Bukhari)
Bahkan dalam Al-Quran juga dibahas tentang orang Munafik ini  yang terdapat dalam Surah Al-Maidah ayat 61-64:
وَإِذَا جَاءُوكُمْ قَالُوا آَمَنَّا وَقَدْ دَخَلُوا بِالْكُفْرِ وَهُمْ قَدْ خَرَجُوا بِهِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا كَانُوا يَكْتُمُونَ (61) وَتَرَى كَثِيرًا مِنْهُمْ يُسَارِعُونَ فِي الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (62) لَوْلَا يَنْهَاهُمُ الرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ عَنْ قَوْلِهِمُ الْإِثْمَ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَصْنَعُونَ (63) وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا وَأَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ كُلَّمَا أَوْقَدُوا نَارًا لِلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللَّهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ (64)
Dan apabila orang-orang (Yahudi atau munafik) datang kepadamu,   mereka mengatakan: “Kami telah beriman”, padahal mereka datang kepada  kamu  dengan kekafirannya dan mereka pergi (daripada kamu) dengan  kekafirannya (pula);  dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka  sembunyikan. Dan kamu akan melihat  kebanyakan dari mereka (orang-orang  Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan  dan memakan yang haram.  Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan  itu. Mengapa  orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang  mereka  mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram?. Sesungguhnya amat   buruk apa yang telah mereka kerjakan itu. Orang-orang Yahudi berkata:  “Tangan  Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu  dan merekalah  yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan  itu. (Tidak demikian),  tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia  menafkahkan sebagaimana Dia  kehendaki. Dan Al Qur’an yang diturunkan  kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh  akan menambah kedurhakaan dan  kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan  Kami telah timbulkan  permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari  kiamat. Setiap  mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka   berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang  membuat  kerusakan.
Dalam Tafsir ILMA Surah Al-Maidah,  kandungan ayat 61-64,  disebutkan ciri-ciri orang Munafik adalah  sebagai berikut: (1) Suka pura-pura  mengikuti petunjuk Allah; (2)  Bangga melakukan perbuatan buruk; (3) keras  kepala; (4) sombong; (5)  mudah bermusuhan serta saling membenci; dan (6) suka  merusak.
Sumber: http://islamiindo.blogspot.com 
Tags
Hadits
