Tata Cara Mengkhatamkan Al-Qur’an Sebulan Penuh [Ramadhan]



Panduan & Tata Cara Mengkhatamkan Al-Qur’an selama sebulan penuh [Terutama Bulan Ramadhan]

Berkah Islam Pedia – Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menurunkan kepada hamba-Nya kitab Al-Qur’an sebagai penjelasan atas segala sesuatu, petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada hamba dan rasul-Nya Muhammad, yang diutus Allah sebagai rahmat bagi alam semesta.

Bagi seorang muslim ditekankan untuk selalu mengharap rahmat Allah SWT dan takut akan siksa-Nya dengan cara menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan. Salah satu amalan yang ditekankan untuk diperbanyak yaitu membaca Al-Qur’an.

Sungguh amat mulia bila kita senantiasa membaca al-Qur’an setiap hari, apalagi kita bisa mengkhatamkan al-Qur’an dalam seminggu ataupun sebulan penuh, terutama di bulan Ramadhan dalam rangka mendekatkan diri, mengharap ridha, memperoleh keutamaan dan beserta pahala atas apa yang kita kerjakan.

Al-Qur’anul Karim adalah sebaik-baik kitab yang diturunkan kepada Rasul mulia untuk umat terbaik yang pernah dilahirkan di dunia. Di dalamnya terdapat syari’at paling utama, petunjuk paling mudah, paling luhur dan paling sempurna.

Al-Qur’an diturunkan untuk dibaca, direnungkan dan dipahami oleh setiap orang muslim. Sehingga dapat menjadi petunjuk dalam mengarungi kehidupan, hingga mendapatkan syafa’at di hari akhirat kelak.


Allah SWT telah menjamin bagi siapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isi kandungannya tidak akan tersesat di dunia dan tidak celaka di akhirat. Sebagaimana dalam firman-Nya:

 فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ

“Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” [QS. Thaha: 123]

Janganlah seorang muslim memalingkan diri dari membaca kitab Allah, merenungkan dan mengamalkan isi kandungannya. Allah SWT telah mengancam orang-orang yang memalingkan diri darinya dengan firman-Nya:

مَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وِزْرًا

“Barangsiapa berpaling dari Al-Qur’an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di 
hari Kiamat.” [QS. Thaha: 100]

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” [QS. Thaha: 124]

Dalil Umum Keutamaan Membaca Al-Qur’an

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ

“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” [QS. An-Nahl: 89].

قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ


“.. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” [QS. Al-Ma’idah: 15-16.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi ouang-orang yang beriman.” [QS. Yunus: 57]

اقْرَؤُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَجِيءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya” [HR. Muslim]

 يُؤْتَى بِالْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَهْلِهِ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ تَقْدُمُهُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ، وَآلُ عِمْرَانَ

“Al-Qur’an didatangkan pada hari kiamat bersama orang-orang yang mengamalkannya di dunia didahului oleh surah Al-Baqarah dan Ali ‘Imran“ lalu An-Nawwas berkata: Dan Rasulullah memberi tiga perumpamaan yang aku belum lupa, Rasulullah bersabda:

كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ، أَوْ ظُلَّتَانِ سَوْدَاوَانِ بَيْنَهُمَا شَرْقٌ، أَوْ كَأَنَّهُمَا حِزْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ، تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِم

“Keduanya seperti dua awan putih atau dua naungan hitam diantara keduanya ada cahaya, atau keduanya seperti dua kerumunan burung yang melebarkan sayapnya, keduanya datang membela orang yang mengamalkannya“. [Sahih Muslim]

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَ عَلَّمَهُ

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya”. [HR. Bukhari]

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ آلم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf.” [HR. At-Tirmidzi]

الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

“Orang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir adalah bersama para malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang membaca Al-Quran dengan tergagap dan susah membacanya baginya dua pahala.” [Hadits Muttafaq ‘Alaih] Dua pahala, yakni pahala membaca dan pahala susah payahnya.

Sungguh Allah SWt begitu mencintai hambanya, ada banyak pahala yang menanti bagi mereka yang membaca, merenungi hingga mengamalkannya. Maka bersungguh-sungguhlah membaca Al-Qur’anul Karim dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT.

Bersungguh-sungguhlah untuk mempelajari makna dan mengamalkannya, agar mendapatkan apa yang dijanjikan Allah bagi para ahli Al-Qur’an berupa keutamaan yang besar, pahala yang banyak, derajat yang tinggi dan kenikmatan yang abadi.

Para sahabat Rasulullah SAW dahulu jika mempelajari sepuluh ayat dari Al-Qur’an, mereka tidak melaluinya tanpa mempelajari makna dan cara pengamalannya. Dan perlu kita ketahui bahwa membaca Al-Qur’an berguna bagi para pembacanya.

Yaitu al-Qur’an yang dibaca, lalu disertai perenungan dan pemahaman terhadap kandungannya, akan memberikan petunjuk yang benar. Jika kita menjumpai ayat yang memerintahkan sesuatu maka kita pun mematuhi dan menjalankannya, atau menjumpai ayat yang melarang sesuatu maka kita pun meninggalkan dan menjauhinya.

Jika kita menjumpai ayat rahmat, kita memohon dan mengharap kepada Allah SWT rahmat-Nya; atau menjumpai ayat adzab, kita memohon perlindungan kepada Allah SWT dan takut akan siksa-Nya.

Al-Qur’an menjadi hujjah bagi orang yang merenungkan dan mengamalkannya; sedangkan yang tidak mengamalkan dan memanfaatkannya maka akan menjadi hujjah terhadap dirinya (mencelakainya). Firman Allah SWT:

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

 “lni adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapatkan pelajaran.” [QS. Shad: 29].

Catatan Penting Sebelum Membaca atau Mengkhatamkan Al-Qur’an

Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam kondisi sesempurna mungkin, yakni dengan bersuci, menghadap kiblat, mencari waktu-waktu yang paling utama seperti malam, setelah maghrib dan setelah fajar.

Boleh membaca sambil berdiri, duduk, tidur, berjalan dan menaiki kendaraan. Berdasarkan firman Allah SWT: “(Yaitu) orang-orang yang dzikir kedada Allah sambil berdiri, atau duduk, atau dalam keadaan berbaring…” (A1’Imran: 191). Sedangkan Al-Qur’anul Karim merupakan dzikir yang paling agung.

Disunnahkan mengkhatamkan Al-Qur’an setiap minggu, dengan setiap hari membaca sepertujuh dari Al-Qur’an dengan melihat mushaf, karena hal itu merupakan ibadah. Juga mengkhatamkannya kurang dari seminggu pada waktu-waktu yang mulia dan di tempat-tempat yang mulia, seperti: 

Ramadhan, Dua Tanah Suci dan sepuluh hari Dzul Hijjah karena memanfaatkan waktu dan tempat.
Jika membaca Al-Qur’an khatam dalam setiap tiga hari pun baik, berdasarkan sabda Nabi SAW kepada Abdullah bin Amr : “Bacalah Al-Qur’an itu dalam setiap tiga hari .” ( Lihat kitab Fadhaa’ilul qur’an, oleh Ibnu Katsir, him. 169-172 dan Haasyiatu Muqaddimatit Tafsiir, oleh Ibnu Qaasim, hlm. 107.)

Makruh menunda khatam Al-Qur’an lebih dari empat puluh hari, bila hal tersebut dikhawatirkan membuatnya lupa. Imam Ahmad berkata: “Betapa berat beban Al-Qur’an itu bagi orang yang menghafalnya kemudian melupakannya.”

Tata Cara Mengkhatamkan Al-Qur’an Selama Sebulan Penuh

Sebagaimana yang telah kami sebutkan di atas, sangat dianjurkan mengkhatamkan sekali dalam seminggu, atau mengkhatamkan Al-Qur’an tidak lebih dari 40 hari. Hal tersebut merupakan anjuran bagi siapa saja yang mampu melakukannya.

Pertanyaanya, Bagaimana dengan orang yang kesusahan dalam membaca atau mengkhatamkan Al-Qu’an? Entah hal tersebut dikarenakan ketidaklancaran dalam membaca atau tidak memiliki waktu luang untuk melakukanya dalam 40 hari (sibuk pekerjaan, selalu lupa, dll).

Karena kita berpotensi mengalami hal tersebut, paling tidak di dalam jangka waktu satu tahun, kita mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam setahun. Waktu terbaik untuk melakukan hal tersebut adalah bulan Ramadhan.

Sebagai gambaran awal untuk menghatamkan al-Qur’an sebulan penuh di bulan ramadhan, perhatikan keempat hal ini!
  1. Di dalam Al-Qur’an Terdiri dari 30 Jus
  2. Tiap Jus Terdiri dari 10 Lembar (mushaf Madinah/terbitan departemen agama)
  3. Sholat Wajib Terdiri dari 5 Waktu
  4. Satu Bulan Berjumlah 30 Hari
Saat kita menjalankan sholat 5 waktu, usahakan untuk membaca Al-Qur’an sebanyak 2 lembar setiap selesai sholat wajib. Jadi Jumlah bacaan Al-Qur’an yang telah kita baca selama sehari adalah 10 lembar. Berikut perincannya.
  1. Subuh  : 2 Lembar
  2. Dzuhur : 2 Lembar
  3. Ashar   : 2 Lembar
  4. Magrib : 2 Lembar
  5. Isya     : 2 Lembar
Total bacaan selama satu hari (selesai sholat wajib) adalah 10 lembar atau setara dengan 1 Jus dalam Al-Qur’an. Karena di dalam Al-Qur’an terdapat 30 jus dan satu bulan terdapat 30 hari. InsyaAllah jika kita melakukan hal di atas, kita pun akan mudah mengkhatamkan Al-Qur’an selama sebulan Penuh di bulan Ramadhan.

Tentu hal di atas merupakan rutinitas yang harus dikerjakan secara berkesinambungan, agar tujuan mengkhatamkan Al-Qur’an tercapai. Bagi yang memiliki kesibukan dan tidak meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an pada salah satu waktu sholat tersebut, bisa menggantinya setelah sholat taraweh atau menjelang imsak (sebelum berbuka puasa).

Sebagai contoh: Bagi yang memiliki pekerjaan di siang hari (rutinitas) yang tidak boleh ditinggalkan, semisal karena pekerjaan padat dan tidak dapat membaca al-Qur’an setelah dzuhur dan ashar maka dapat menggantinya setelah sholat Taraweh (malam) sebanyak yang ditinggalkan. Cara ini juga berlaku bagi yang ingin mengkhatamkan Al-Qur’an di luar bulan Ramadhan.

Anjuran Memperbanyak Bacaan Al-Qur’an di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan memiliki kekhususan dengan diturunkannya Al-Qura’nul Karim di dalamnya, sebagaimana firman Allah SWT: “Bulan Ramadhan, yang di dalamnya diturunkan permulaan Al-Qur’an … ” [QS. Al-Baqarah: 185].

Dalam hadis shahih dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bertemu dengan Jibril pada bulan Ramadhan setiap malam untuk membacakan Al-Qur’an . Hal itu menunjukkan dianjurkannya mempelajari Al-Qur’an pada bulan Ramadhan dan berkumpul untuk itu, juga membacakan Al-Qur’an kepada orang yang lebih hafal. Dan juga menunjukkan dianjurkannya memperbanyak bacaan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan.

Tentang keutamaan berkumpul di masjid-masjid untuk mempelajari Al-Qur’anul Karim, Rasulullah Saw bersabda: “Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah seraya membaca kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali turunlah ketenangan atas mereka, serta mereka diliputi rahmat, dikerumuni para malaikat dan disebut-sebut oleh Allah kepada para malaikat di hadapan-Nya.” (HR. Muslim).

Dalam hadits Ibnu Abbas di atas disebutkan pula mudarasah antara Nabi SAW dan Jibril terjadi pada malam hari. Ini menunjukkan dianjurkannya banyak-banyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan pada malam hari, karena malam merupakan waktu berhentinya segala kesibukan, kembali terkumpulnya semangat dan bertemunya hati dan lisan untuk merenungkan. Seperti dinyatakan dalam firman Allah SWT: “Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’), dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (Al-Muzzammil: 6).


Sumber: https://www.tongkronganislami.net/tata-cara-mengkhatamkan-al-quran/

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top